CALIFORNIA, metro24jam.com – Para ilmuwan telah melakukan tes pada 14 jenis masker wajah dan menemukan bahwa beberapa di antaranya bahkan membuat risiko infeksi Covid-19 semakin meningkat.
Seperti dilaporkan Business Insider, sejumlah peneliti di Duke University North Carolina melakukan pengujian terhadap semua jenis masker, mulai dari yang sering digunakan dokter hingga bandana serta topeng rajutan.
Hasilnya, Masker N95 yang digunakan para profesional medis menjadi yang terbaik dalam penelitian tersebut.
Ilmuwan menemukan, bahwa masker tersebut bekerja paling baik dalam menghentikan transmisi tetesan pernapasan saat penggunanya berbicara.
Berikutnya adalah masker bedah dan katun yang bisa dibuat di rumah. Hasil pengujian terhadap 2 jenis masker tersebut memperlihatkan bahwa keduanya bisa mencegah penyebaran virus corona.
Sedangkan yang terburuk dari semuanya adalah penutup leher yang juga dikenal sebagai pelindung kaki. Jenis ini disebut paling tidak efektif menghentikan penyebaran virus Covid-19.
Jenis yang sering digunakan para pelari dan pengendara motor itu disebut membuat jumlah droplet dari pernafasan bahkan semakin banyak menyebar.
Masker medis N95 menjadi yang terbaik dalam pencegahan penyebaran Covid-19. (AP via BusinessInsider)
Pasalnya, material masker memecah cairan yang keluar dari pernafasan menjadi partikel yang lebih kecil sehingga akan lebih mudah menyebar lewat udara.
Terburuk berikutnya, menurut para ahli dari Departemen Fisika Duke University tersebut, adalah masker rajutan serta bandana.
Salah seorang peneliti, Martin Fischer, mengatakan kepada CNN bahwa menggunakan atau memakai penutup leher akan membuat risiko infeksi dari pengguna terhadap orang lain akan semakin meningkat.
“Kami menegaskan bahwa kami benar-benar mengimbau semua orang untuk memakai masker. Tapi kami ingin mereka memakai masker yang benar-benar berfungsi,” katanya.
Para peneliti melakukan pengujian dengan menggunakan kotak hitam yang dilengkapi laser dan kamera ponsel.
Pengguna masker kemudian akan berbicara di dalam kotak ke arah laser dan tetesan pernapasan kemudian akan direkam oleh kamera.
Masker bedah, merupakan yang kedua terbaik dalam pencegahan Covid-19. (BBC)
Jumlah tetesan dari pengguna kemudian akan dihitung dengan algoritma komputer.
Fischer mengatakan, tes tersebut relatif sederhana dan dapat digunakan oleh perusahaan masker.
“Ini adalah alat visual yang sangat kuat untuk meningkatkan kesadaran bahwa masker yang sangat sederhana, seperti masker kapas buatan sendiri sangat efektif untuk menghentikan sebagian besar tetesan pernapasan,” katanya.
“Perusahaan dan produsen dapat menyiapkan hal ini dalam hal pengujian desain topeng mereka sebelum memproduksinya, yang juga tentu akan sangat berguna,” tandasnya. (BI/asp)